Gentayan Sibir Part 2...

Nek Bayan!
Perempuan tua yang baik hati, tulus hati, ikhlas menjaga seorang bayi yang dikutipnya berdekatan ngarai sebelah denai desa, selepas balik dari barakan di satu musim perayaan delapan belas tahun yang lalu. Bayi itu, walakin di kisah kan anakan yang datang dari alamin oleh orang-orang yang sering membisik-bisik, namun tidak menggundahkan Nek Bayan untuk menjaga bayi kecil itu sepenuh hati. Dibelai ibarat arai mengurai. Diusap dengan minyak narwastu yang harum lagi menghindarkan nyamuk-nyamuk buas. Tiada gatra yang dapat diungkapkan, betapa sayang benarnya Nek Bayan pada bayi ini.

Sang Gentayan tiba-tiba menyentap kenangan Nek Bayan. Sang Gentayan seolah-olah mempergarahkan imbasan kenangan Nek Bayan yang mengelamun jauh. Hampir bersepah cebisan ungar ditangannya. Ikan laut “Lutjanus” hasil tangkapan cucu kesayangannya itu. Tapi, itu semua tidak mengungkai kegusaran yang terbit dari perilaku Sang Gentayan.


“ Naira!”, Oh! Naira..



.

Comments

Popular posts from this blog

Buang Kulit Durian Boleh Di Saman RM 100,000 ?

Biji Kurma Rasa Kopi Satu inovasi

Rejuvenasi Produktiviti